Selasa, 15 November 2016

Rilis Windows 10 Besar Berikutnya Bernama Creator Update

Pembaruan Windows 10 besar mendatang akhirnya memiliki nama. Salah satu kabar menarik dari acara Microsoft Surface hari ini adalah pengumuman Windows 10 Creators Update yang akan dirilis awal 2017.
Tampak dari namanya, Creators Update dirancang untuk mendukung kreatifitas. Tidak mengherankan tapi yang menarik Microsoft tidak merujuk pada penciptaan konten 2D. Microsoft ingin menyasar kreasi 3D, bertolak belakang dengan tren aplikasi produktivitas 2D seperti email, dokumen, tabel, dan slide.


Menurut Microsoft, 3D adalah untuk semua orang, dan Creators Update akan hadir dengan banyak fitur yang mendukung penciptaan 3D, termasuk aplikasi baru Paint 3D. Creators Update juga memungkinkan obyek fisik di terjemahkan dengan baik ke dalam kreasi digital sehingga membuka jalan kepada konten dan metoda ekspresi tipe baru.
Yang terpenting, Creators Update menjadi landasan bagi Microsoft untuk melanjutkan visi pengalaman augmented reality dan realitas campuran. Kreasi 3D bertautan dengan headset HoloLens, tapi Microsoft juga ingin memperluas ekosistem melalui beberapa peranti dari rekanannya.
Microsoft menyatakan bahwa HP, Dell, Lenovo, ASUS, dan Acer telah menyiapkan headset VR dengan harga mulai US$ 299. Headset tersebut akan mengusung sensor tracking di bagian luar dan dalam sehingga tidak membutuhkan kamera eksternal atau sistem tracking dengan 6 derajat kebebasan.

Teror Bom terjadi di Kota Batu




BATU -  Sehari pasca terjadi ledakan bom  di Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda Kalimantan Timur, kemarin teror bom terjadi di Kota Batu. Yang jadi sasaran adalah Gereja Katolik, Paroki Gembala Baik, Jalan Ridwan, Kota Batu. Kendati hanya teror, namun peristiwa ini tetap ditangani serius oleh kepolisian. Tidak hanya jajaran Polres Batu yang turun tangan, tim Gegana Detasemen B Brimob, Polda Jatim dan unit K9 Satuan Sabhara Polda Jatim juga turun ke TKP.
"Tim gegana dan unit K9 dari Sabhara Polda Jatim melakukan penyisiran di seluruh ruangan yang ada di kawasan gereja. Tidak terkecuali Biara Rubiah Karmel Flos Carmeli juga disisir petugas," kata Kapolres Batu AKBP Leonardus H. Simarmata P yang kemarin memimpin olah TKP.
Kapolres menjelkaskan, teror bom terjadi sekitar pukul 08.00, diawali dengan Agus Susanto Satpam gereja menerima telepon dari orang tak dikenal di ruang Satpam. Saat diangkat, Agus mendengar suara perempuan, mengatakan gereja akan diledakkan.
Tentu saja Agus syok dengan telepon tersebut. Dia langsung menghubungi sekretariat gereja, yang kemudian menganjurkan Agus untuk melapor ke polisi.  Agus menelpon Polsek Batu, sekitar pukul 08.10 yang direspon cepat. Polsek Batu langsung turun, untuk melakukan olah TKP. Tapi karena tidak memiliki alat canggih, anggota Polsek  pun berkoordinasi dengan anggota Polres Batu, yang kemudian mendatangi TKP.
Petugas langsung melakukan sterilisasi sekaligus evakuasi. Orang-orang yang ada di area gereja dan tidak memiliki kepentingan, diminta keluar. Supaya tidak ada orang yang masuk lagi, petugas juga memasang garis polisi di gerbang gereja.
“Anggota juga berkoordinasi dengan tim Gegana Detasemen  B Brimob Polda Jatim,’’ tambah Kapolres. Tepat pukul 11.30 satu regu Tim Gegana datang ke TKP. Setelah melakukan koordinasi dengan petugas, anggota dari tim Gegana pun  langsung melakukan penyisiran di seluruh area gereja. Tidak hanya bangunan, tapi juga halaman.
"Di kawasan ini ada bangunan gereja, ruang koperasi, ruang pelayanan dan lainnya. Semuanya disisir," kata Michael Agung Krsity Putra, Pastur Paroki Gembala Baik Kota Batu.

Pria yang kemarin mendampingi petugas ini juga mengatakan, penyisiran tidak hanya dilakukan di kawasan gereja, tapi juga di Biara Rubiah Karmel  Flos Carmeli, yang terletak di seberang gereja. Meskipun seluruh bangunan ruangan disisir, petugas tidak sampai melakukan evakuasi terhadap penghuninya.
Tepat pukul 15.00, penyisiran di kawasan gereja dan Biara Rubiah Karmel  Flos Carmeli selesai dilakukan. Dan saat itu tidak ditemukan adanya benda mencurigakan.  Kendati demikian, petugas tidak diam. Karena kasus ini cukup meresahkan, polisi pun langsung melakukan penyelidikan terhadap pelaku dan berkoordinasi dengan PT Telkom Indonesia. “Saat ini kami masih melacak nomor telepon pelaku,’’ kata Kapolres.
Walaupun peristiwa kemarin masih berupa ancaman, perwira dengan dua melati di pundak ini mengatakan pihaknya juga melakukan pendalaman dan antisipasi masuknya jaringan teroris di Kota Batu.  Apa yang disampaikan Kapolres bukan tanpa alasan, sebab Kota Batu sendiri sudah beberapa kali dijadikan tempat persembunyian pelaku teroris. Yang paling fenomenal adalah Dr Azhari, teroris asal Malaysia yang bersembunyi di Jalan Flamboyan Batu dan tewas setelah baku tembak dengan tim Densus 88.
Selanjutnya, ada pelaku teros bom Thamrin, Jakarta. Sebelum melakukan aksi, pelaku juga menggelar pertemuan dan koordinasi di salah satu villa di Kota Batu.  “Kami masih melakukan penyelidikan, yang pasti kami tidak akan diam terkait dengan hal ini,’’ ucap mantan Kasatreskrim Polres Sidoarjo ini.
Sementara itu Seksi Komunikasi Sosial Paroki Gembala Baik Kota Batu, Suntoro mengatakan, meski ada teror dan gereja diberi  garis polisi, tidak mengganggu aktivitas gereja. Sebab kemarin tidak ada jadwal ibadah.  “Kepada umat, kami meminta mereka untuk tidak panik dan tidak takut berlebihan. Yang jelas, saat ini masih dilakukan penanganan,’’ urainya.
Selama proses sterilisasi kemarin, beberapa jemaat tampak datang ke gereja. Mereka menanyakan peristiwa yang terjadi di gereja tersebut. Setelah mendapat penjelasan dari petugas, warga pun memilih pulang kembali.
(ira/ica/han)